Jumat, 31 Oktober 2014

Skema antara Client, Server dan Proses

Pendahuluan
Diawal perkembangannya perangkat
komputer adalah barang yang mahal dan mewah.
Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan
terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu
yang tadinya proses tersentralisasi
dikembangakan menjadi proses terdistribusi
sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh adanya perkembangano teknologi LAN ( Local
Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan
komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling
berbagi resource baik perangkat keras ataupun
database. LAN mampu memberikan
interkonektivitas yang tidak pernah ada
sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut
dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang
memfasilitasi dan melayani proses sharing semua
resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan
Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya
dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk
sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server.
Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup.
Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat
seiring dengan berkembangnya sebuah
organisasi. Jumlah end user dan client juga
bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat
menjadi bertambah pula, tidak hanya
membutuhkan sebuah printer server, juga
dibutuhkan server-server lainnya seperti server
pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan
lainnya. Server-server ini dengan database dan
applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa
PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer
mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini
disebut Sistem Client Server
Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client
Server Dengan
pendekatan Client Server setiap PC dapat
melakukan secara independen sebuah
pemrosesan lokal dan mensharing perangkat
enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih
luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui
MAN (Metropolitan Area Network ) atau WAN (Wide
Area Network ). Sebuah database dan program
applikasi enterprise misalnya diletakan pada
sebuah server dimana setiap end user dapat
melakukan akses melalui Client Processor, LAN
dan Server.
Host Sistem dan Sistem Client Server
User
User disini adalah end user yang
mengakses client untuk mendapatkan sebuah
layanan. End user bisa saja seorang manager
perusahaan, professional, karyawan di sebuah
perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit
kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau
perdagangan disebut dengan client , tapi client ini
adalah manusia, jangan dibingungkan dengan
istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat
kita katakan sebuah user atau end user adalah
ketika melakukan proses akhir menggunakan
sistem client server.
Gambar 3. Komponen Sistem Client Server
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses
yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua
dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara
mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem
operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan
banyak dilakukan di sebuah server dimana
bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya
ditentukan oleh program komputer, inilah yang
menyebabkan sistem client server berbeda
dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client
server memungkinkan sebuah teknologi dan
applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi
disini termasuk didalamnya adalah pemroses
pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti
DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau
sharing resource seperti sistem image processing,
sistem optical character, sistem advance grafic
processing, plotter warna, atau sebuah printer.
Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari
berbagai vendor yang ada. Untuk memfasilitasi
query pemprosesan dari client, sebagian besar
sistem client server menggunkaan Structured
Query Language (SQL) yang merupakan struktur
bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database
relationalnya adalah standar de facto untuk
hampir sebagian besar sistem client server. Salah
satu komponen terpenting sistem client server
adalah User Interface (UI), yang digunakan user
untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang
programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi
untuk end user yang bukan programmer sangat
dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan
Graphical User Interface (GUI) untuk end user
karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan
akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan
perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak
hanya digunakan untuk menggantikan akses
perintah pemprograman tapi juga digunakan
untuk grafik, voice, video, animasi, untuk
selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
Network dan Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan
sebuah media transmisi. Media transmisi ini
dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan
media ini memungkinkan sebuah perusahaan
untuk melakukan enterprice network lebih besar
dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk
itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh
operasi dan pertukaran informasi yang heterogen
melalui berbagai perangkat software dalam
jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam
melakukan pertukaran baik komponen dan
software yang berasal dari vendor yang berbeda-
beda. Dengan interoperability baik vendor dan
customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada
arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur
jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar
proprietary dan tidak terbuka dengan vendor
lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih
ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International
Standards Organization). OSI banyak di gunakan
di Eropa namun kurang berkembang di Amerika
Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang
kemudian di dukung oleh Unix User Group.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting
namun bukan satu-satunya faktor untuk
mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing
resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah
perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol
software, menjalankan program applikasi, dan
mengakses database dengan mudah dan cepat.
Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah
Server harus mendukung spesifikasi yang
mendukung resource sharing seperti Network
Server Operating System, Multiple User Interface,
GUI (Graphic User Interface ), dialog oriented cleint
– server languange seperti SQL dan database
arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara
spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah
negara namun sudah antar negara yang
membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari
vendor atau software house. Software tersebut
bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC
server centric. Namun selain semua hal yang
tersedia pada paket software tersebut tetap
dibutuhkan in house sofware development. Juga
perlu untuk mengintegrasikan sistem client server
dengan sistem informasi yang telah ada dan
menggunakan sistem tersebut tidak hanya
sebagai end user tapi juga bekerja diantara group
end user.
Server melakukan pemprosesan mirip
dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun
ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server
tidak mempunyai User Interface karena didesain
untuk networking, memproses database dan
memproses applikasi. Pembeda antara
pemrosesan client dan server ada pada
tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang
dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat
bertindak sebagai repository dan penyimpanan
informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari
Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan
sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server
harus mampu melakukan multitaskting
(membentuk multi fungsi secara simultan),
menggunakan multiple operating system, lebih
portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu
respon yang cepat untuk melakukan
teleprosesing . Dengan kapabilitas seperti itu
menjadikan server memiliki harga yang relatif
mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
1. Network Management
2. Gateway function termasuk akses
keluar dan e-mail publik
3. Penyimpanan
4. File Sharing
5. Batch processing
6. Bulletin Board access
7. Facsimile transmission
Pemrosesan Database
Beberapa prinsip pemrosesan data pada
server termasuk didalamnya adalah integritas,
sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan
membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan
data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti
yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika
terjadi kegagalan sistem.
Beberapa data management dilakukan
secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS
yang berada di Server yang mengontrol akses
diantara pemprosesan multiple sistem dan
mengintegrasikan akses data melalui network
management.
Pemrosesan Applikasi
Data digunakan oleh program applikasi
yang mana sebagian besarnya berada di server.
Ada beberapa applikasi client server yang
disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini
menjadikan pengembangan sistem client-server
menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi
client-server dapat dilakukan dengan beberapa
cara yakni :
1. Fungsi pemprosesan didistribusikan
diantara client dan server. Porsi dari
client dijalankan oleh end user dengan
menggunakan bahasa pemrograman
database seperti SQL yang memberikan
semacam request data dan kemudian
mengekstrak data tersebut dari lokasinya
dimana semua proses tersebut dikontrol
oleh sistem operasi.
2. UI dan GUI menjadi lebih sering
digunakan karena tingkat kemudahan
penggunaan menjadi lebih penting.
3. Digunakannya Advance networking
seperti LAN
4. Code generator juga digunakan,
Metodelogi Objeck Oriented akan
menambah tingkat penggunan.
5. Tools pengembangan seperti SQL
Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView,
Oracle menjadi sangat diperlukan
Ketika sebuah applikasi diproses dan
permintaan akan data dilakukan oleh client, maka
hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari
applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan
bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih
baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh
end user melalui UI (User Interface). Diagram
Applikasi Sistem Client Server
Keuntungan Sistem Client Server
1. Mengurangi tanggung jawab dan biaya
overhead
2. Kontrol biaya operasional dan
pengembangan yang lebih mudah
3. Waktu respon yang lebih baik dalam
pemrosesan.
4. Akses data yang lebih besar bagi
perusahaan. Sistem Client server
mengamankan transaksi data dan
menyimpannya pada server untuk
kemudian dapat di sharing, dimanipulasi,
dianalisa secara lokal.
5. Memungkinkan pendistribusian proses
dari tersentralisasi menjadi desktop
computing
6. Menawarkan kooperatif prosesing
antara individu dan group antar
departemen, geografis dan zona waktu.
7. Rewriting software pada sistem client
server memberikan keuntungan untuk
mendapatkan sistem yang terintegrasi
dan memberikan efisiensi.
8. Menawarkan friendlu interface pada end
user khususnya pada knowledge worker
dan customer.
9. Keterlibatan yang lebih untuk end user
pada implementasi IT.
10. Arsitektur terbuka dan sistem terbuka
memberikan fleksibilitas dalam memilih
konfigurasi hardware yang berbeda,
network, dan DBMS dari berbagai vendor.
Hambatan Implementasi Sistem Client Server
Organisasi
1. Skill personel yang kurang memadai
untuk implementasi sistem client server.
2. Anti perubahan terhadap teknologi
baru.
3. Biaya konversi
4. Membutuhkan koordinasi dan kontrol
yang lebih pada end user.
Teknologi
1. Membutuhkan infrastruktur LAN dan
WAN
2. Skill dan peralatan yang belum
memadai
3. Belum adanya pemahaman dan
pengalaman dalam merencanakan sistem
client server
4. Tidak tersedianya produk dan tools
pengembangan sistem client server
5. Sedikitnya applikasi client server
6. Sedikitnya standar nasional dan
internasional untuk sistem client server.

Sumber : http://
dennycharter.wordpress.com/2008/05/21/
konsep-sistem-client-server/
http://windsaga.blogspot.com/2014/10/antara-clientserver-dan-skema-proses.html?m=1

Kamis, 30 Oktober 2014

Fenomena Anak Jalanan

Di kota-kota besar anak jalanan bukanlah subjek
asing lagi kita saksikan. Anak-anak jalanan
berbaur dengan para pengamen, pengemis dan
unsur-unsur jalan raya lainnya. Anak-anak jalanan
menjadi satu fenomena yang menyedihkan apabila
para oknumnya melakukan beberapa kali tindakan
yang memunculkan keresahan sosial di tengah
masyarakat.
Anak-anak jalanan memilih lingkungan hidup di
jalanan terkadang bukan hanya faktor kondisi
kesulitan ekonomi, namun karena mereka juga
menikmati kondisi lingkungan di jalanan. Anak-
anak jalanan tak selalu tidak punya tempat tinggal,
anak-anak yang merasa stres dengan kondisi
keluarga dan lingkungan rumahnya terkadang
merasa lebih nyaman memilih jalanan sebagai
lingkungan hidupnya. Di lingkungan hidupnya, anak
jalanan melakukan banyak aktivitas seperti
mengamen, mengemis, dan lainnya.
Apa yang dicari oleh anak jalanan dengan
lingkungan kehidupan di jalan-jalan ? ada beberapa
hal yang membuat para anak jalanan betah dengan
lingkungan di jalanan.
Keterdesakan ekonomi yang mengharuskan
seseorang yang berada di bawah usia kerja
harus berjuang di jalan raya mencari uang
untuk menghidupi dirinya bahkan orang
tuanya. Anak-anak jalanan jenis ini akan
merasa betah dijalan raya apabila mereka
selalu menemukan rezeki yang banyak dari
para pengguna jalan raya. Semakin tinggi
intensitas kedermawanan pengguna jalan
raya, maka anak jalanan jenis ini akan
semakin betah berada di jalanan untuk
mengais rezeki.
Hal yang kedua adalah soal kebebasan hidup.
Banyak anak-anak yang merasa kebebasan
dirinya dikekang di keluarga maka mereka
akan melarikan diri ke jalanan, berkumpul
bersama rekan-rekannya yang lain yang
memiliki keinginan dan visi hidup yang sama.
Hidup di alam jalanan dirasa lebih bebas,
interaksi terbuka dengan rekan dan teman
akan lebih memberikan arti hidup bagi
orang-orang dengan pemikiran seperti ini.
Yang menjadi persoalan adalah saat interaksi para
anak jalanan ini mengalami gesekan, terbentur
berbagai permasalahan kepentingan hidup seperti
soal pangan, emosi dan sebagainya. Yang akan
muncul adalah tindakan kejahatan sosial seperti
tawuran, pencopetan yang meresahkan, jambret,
dan hal-hal negatif lainnya yang mengganggu
ketenangan kehidupan sosial.
Bagaimana cara mengatasi dampak negatif anak
jalanan ?
Mengatasi persoalan anak jalanan adalah tanggung
jawab masyarakat secara umum. Pemerintah
dalam hal ini pihak Departemen Sosial perlu
membuat kebijakan yang tegas terhadap masalah
anak jalanan. Untuk saat ini aturan yang diberikan
oleh pemerintah adalah melarang anak-anak
jalanan untuk beroperasi di jalan-jalan protokol.
Hal ini tentu saja tak cukup, mengingat anak-anak
jalanan tak hanya di kota-kota besar di Pulau
Jawa. Anak-anak jalanan juga masih banyak
ditemui.
Berikut beberapa langkah alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi dampak-dampak
negatif atas keberadaan anak jalanan.
Melakukan upaya pembinaan anak jalanan
baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Pemerintah perlu melakukan upaya
pembinaan terhadap anak jalanan. Anak
jalanan jangan hanya dimanfaatkan oleh
beberapa kelompok untuk kepentingan politik,
lebih dari itu anak jalanan merupakan
permasalahan sosial yang menjadi tanggung
jawab bersama untuk diselesaikan. Jika
pemerintah kerepotan, pemerintah bisa
menawarkan kepada pihak swasta untuk
melakukan pemberdayaan terhadap anak-
anak jalanan melalui pembentukan yayasan-
yayasan pengelola anak jalanan.
Mendidik jiwa anak-anak jalanan menjadi jiwa
pewirausaha. Salah satu pelatihan dan
pembinaan yang cukup baik dilakukan untuk
anak-anak jalanan adalah dengan cara
berbisnis kecil-kecilan. Memanfaatkan waktu
dengan berusaha membangun usaha bisnis
mini bagi para anak jalanan akan membantu
anak jalanan meninggalkan hal-hal negatif di
jalanan dan juga akan membantu
perekonomian anak-anak jalanan.

Sumber : www.google.com

Jumat, 24 Oktober 2014

FENOMENA JEJARING SOSIAL



            Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang ini berdampak langsung bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelum perkembangan tersebut nampak jelas di dunia ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam media telekomunikasi seperti internet. Berbeda dengan zaman sekarang di mana sebagian masyarakat bahkan masyarakat menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi komunikasi seperti internet.
            Internet memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat mengakses informasi secara mudah, cepat, dan terkini. Berbagai situs dalam internet seolah menjadi candu masyarakat di mana mereka manjadi mengandalkan internet untuk kepentingan hidup mereka.
            Salah satu situs yang saat ini sedang marak di kalangan masyarakat adalah jejaring sosial. Mendengar kata 'jejaring sosial' tentunya terlintas facebook, twitter, MySpace, dan sebagainya di pikiran kita. Kemunculan jejaring sosial disadari memang sudah menjadi gaya hidup dan fenomena di kalangan masyarakat khusunya remaja.
            Situs jejaring sosial merupakan web yang di dalamnya terdapat profil si pengguna dan berbagai informasi yang termuat di dalam situs tersebut. Melalui jejaring sosial kita dapat mengundang teman atau mengajukan diri kita untuk bergabung ke dalam situs tersebut, sehingga jejaring sosial yang kita miliki bertambah pengunjungnya dan kita dapat melakukan interaksi di dalamnya. Umumnya dalam jejaring sosial ini kita dapat memberikan biodata kita serta foto-foto yang dapat kita unggah dan orang lain dapat melihatnya.
            Situs jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997, yaitu Sixdegrees.com yang berfungsi untuk menambah teman dan mengirimkan pesan. Setelah itu pada tahun 1999-2000 muncul jejaring sosial yang memperluas komunikasi secara searah : lunarstorm, live journal, dan Cyword. Tahun 2001 muncul jejaring sosial untuk keperluan bisnis yang bernama Ryze.com. Pada tahun 2002 muncul jejaring sosial pertama yang ditunjukan untuk kalangan muda yang bernama friendster. Friendster sempat begitu mewabah di kalangan remaja yang mereka gunakan untuk saling berkenalan dengan orang lain atau sekedar melakukan iteraksi dengan kerabat atau teman jauh melalui aplikasi di dalamnya. Selain itu pada tahun tersebut juga terdapat situs yang memudahkan masyarakat untuk berekspresi melalui video yang diunggah melalui jejaring You Tube. Hingga saat ini pun peminat You Tube semakin besar dan dapat membawa banyak orang terkenal melalui situs tersebut.
            Kehadiran Facebook dan Twitter pada tahun 2006 hingga kini menggeser situs friendster yang semula sangat diminati banyak remaja. Kini facebook atau pun twitter tidak hanya diminati oleh anak muda saja, banyak orang dewasa yang sudah memiliki account kedua jejaring tersebut dan aktif mempergunakannya. Kehadiran facebook dapat mempermudah kita menemukan orang lain dengan mencari nama mereka.Selain itu kita dapat mengenal mereka lebih dalam dan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Sedangkan kehadiran twitter menggunakan sistem follow-unfollow dan kita dapat melihat status terkini account yang sudah kita follow sebelumnya. Bahkan kini Kompas.com, detik.com, dan media informasi lainnya yang semula hanya berupa web biasa, kini sudah memunyai account twitter sehingga semakin mempermudah masyarakat untuk mengetahui informasi di sekitar dengan hanya membaca informasi terbaru dalam status twittertersebut.
            Fenomena jejaring sosial kini semakin besar terlihat di kalangan masyarakat Kehadiran smartphone seperti Blackberry semakin mempermudah kita dalam mengakses jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial memang memunyai manfaat positif yaitu kita dapat mengenal infomasi terbaru, mempermudah kita berinteraksi dengan orang banyak, dan meningatkan kualtias diri kita dalam segi teknologi komunikasi dan informasi. Namun terkadang jejaring sosial menjadi fenomena yang dampaknya tidak terlalu baik di masyarakat jika mempergunakannya secara berlebihan atau dalam pengertian yang salah. Misalnya dengan menulis status pada Facebook ataupun Twitter dapat mengundang emosi orang lain yang membacanya jika mereka merasa status tersebut ditunjukkan untu mereka, sehingga tidak jarang banyak sindiran atau ungkapan frontal yang menunjukan ketidaksenganan kita kepada orang lain. Selain itu banyak masyarakat yang menggunakan jejaring sosial sebagai tempat sharing yang sifatnya pribadi seperti masalah keluarga atau berbagai hal yang tidak pantas dipublish di media tersebut. Hal itu dapat menyebabkan pandangan negatif orang lain terhadap diri kita.
            Jejaring sosial memang dapat mendekatkan orang-orang yang sebelumnya jauh dengan kita. Kita dapat bertemu dengan mereka lewat jejaring sosial dan mengakrabkan hubungan dengan berbagai pihak, bahkan beberapa orang melakukan hubungan spesial dengan orang-orang yang mereka temui lewat jejaring sosial. Namun seringkal masyarakat lupa waktu bahkan melupakan orang-orang terdekatnya seperti keluarga hanya karena jejaring sosial. Sering kita temui masyarakat sibuk memainkan Blackberry mereka untuk membuka Facebook atau Twitter mereka di rumah, jam kerja, jam pelajaran, bahkan di angkutan umum. Selain tidak mengefektifkan kinerja kita, hal ini dapat memicu kriminalitas orang-orang yang melihatnya. Sangat disayangkan apabila waktu untuk berkumpul dengan keluarga atau kerabat malah kita habiskan di depan layar handphone. Lebih disayangkan lagi bila handphone kita raib jika kita memainkannya di tempat-tempat umum.
            Disadasri atau tidak, jejaring sosial memang telah mengubah gaya hidup banyak orang. Zaman dahulu kehidupan masyarakat tenang-tenang saja tanpa kehadiran jejaring sosial di tengah-tengah mereka. Sedangkan di era ini sebagain besar remaja dan orang dewasa dapat diibaratkan tidak bisa hidup tanpa teknologi seperti internet, smartphone, dan jejaring sosial tersebut. Jejaring sosial meningkatkan rasa ingin tahu yang besar di masyarakat, membuat masyarakat ingin selalu update akan informasi dan trend saat ini, serta membuat masyarakat lebih membuka diri dan keseharian mereka lewat situs sosial yang dapat dikunjungi oleh banyak orang.
            Jejaring sosial memang sudah menjadi candu bagai banyak masyarakat Indonesia. Kehadirannya membawa perubahan positif maupun negatif yang berdampak bagi kita dan hubungan sosial dengan orang lain. Penggunaan jejaring sosial sebaiknya dapat dilakukan sesuai porsi dan tempatnya. Mengumbar amarah dan hal-hal yang sifatnya pribadi dapat menurunkan kualitas diri kita di mata orang lain. Hal itu hanya akan membuat mereka menganggap bahwa kita hanyalah pribadi yang kurang percaya diri. Selain itu dengan menggunakannya dalam porsi berlebih akan membuat kita terlalu bergantung dengan jejaring sosial dan menomor duakan hal-hal yang justru lebih penting seperti pekerjaan, pelajaran, bahkan waktu bersama orang-orang terdekat, sehingga penggunaannya harus menyesuaikan penggunaan jejaring sosial itu. Perubahan teknologi yang besar berpengaruh pada perubahan gaya hidup yang besar juga.

Cara Penanggulangannya
Selektif dalam pertemanan
            Pertemanan di dunia maya tak mengenal batas, bisa berteman dengan siapapun dan dimanapun. Hal ini yang harusnya menjadikan perhatian oleh para pengguna jejaring social. Jangan sampai pertemanan ini berujung tindak kejahatan. Agar hal ini tidak terjadi maka dalam memilih pertemanan harus selektif, pastikan semua pertemanan adalah orang yang dikenal dengan baik dalam keseharian. Jika tidak di kenal lebih baik dihapus pertemanannya demi  keamanan.

Tampilkan informasi seperlunya
            Dalam jejaring sosial biasanya menampilkan menu yang memuat data anda, dalam pengisian data ini hendaknya diisi data seperlunya saja. Sehingga  informasi yang ditampilkan hanyalah informasi yang terbatas. Karena biasanya kejahatan akan berawal dari informasi yang ditampilkan baik alamat maupun nomor yang dapat dihubungi. Kemudian berlanjut berhubungan via telepon ketemuan dan biasanya  berlanjut pada tindak kejahatan.

Tampilkan foto sewajarnya
            Dalam jejaring social biasanya dimanfaatkan untuk menampilkan foto yang dimiliki. Dari foto inilah biasanya kejahatan dimulai karena ada ketertarikan dan penasaran pada foto tersebut.  Saat upload foto usahakan menggunakan foto yang sopan sehingga tidak menimbulkan niat untuk melakukan kejahatan.

Hindari ketemuan dengan orang  tak dikenal
            Setelah komunikasi via dunia maya biasanya dilanjutkan dengan ketemuan. Saat ketemuan inilah biasanya aksi kejahatan dilancarkan dan hendaknya harus diwaspadai oleh para remaja. Apalagi yang mengajak ketemuan adalah orang yang tak dikenal dan tak diketahui asal usulnya.
            Dan hal yang tak kalah pentingnya dari semua itu adalah ketakwaan dan kuatnya iman. Jika iman dan ketakwaanya tinggi pada Tuhan, pasti akan terhindar dari hal-hal yang negatif. Gunakan jejaring dengan bijaksana dan lebih hati-hati dalam memanfaatkannya.
 
Sekian dari saya, semoga bermanfaat buat pembaca
 
sumber : www.google.com

Kamis, 09 Oktober 2014

SISTEM TERDISTRIBUSI

            Sistem terdistribusi adalah suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data dari dan kepada pengguna yang terkait didalamnya.

Karakteristiknya adalah
 
a, Access and Sharing
            Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun dan menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi. Contohnya : semua mahasiswa gunadarma dapat melihat npm dan jadwal kelasnya di studentsite, tetapi untuk merubahnya harus melapor ke bagian baak.

b. Transparency
            Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti ketersediaan extension yang dapat terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web finance motor dapat terhubung dengan sistem web dealer motor yang bekerja sama dengan finance tersebut.

c. Concurrency
            Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.

d. Scalability
            Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.


Model Sistem Distribusi
a. Model client-server
- Client, proses akses data, melakukan operasi pada komputer lain.
- Server, proses mengatur data, proses mengatur resources, proses komputasi.
- Interaksi, invocation/result.

 b. Model Multiple Server
- Service disediakan beberapa server, contohnya sebuah situs yang dijalankan sebuah server
- Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi

c. Model Proxy Server
- Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
- Catching:
a. Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
b. Meningkatkan kinerja
c.  Mengurangi beban server

d. Model Peer to Peer
- sistem dapat menjadi server dan dapat juga menjadi client, contohnya dalam pembuatan adhoc dalam laptop.
 
 
Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Trims
 
Sumber : www.google.com