TUGAS SIA 2
#NPM GENAP
DATA MODEL
PENGERTIAN MODEL DATA
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan
antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi
JENIS-JENIS MODEL DATA
Model data berbasis objek
Model data berbasis record
Model data fisik
Model data konseptual
OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar
entitas.
Terdiri dari
1. Entity Relationship model
2. Binary model
3. Semantik data model
4. Infological model
ENTITY RELATIONSHIP MODEL
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan
suatu persepsi bahwa real word terdiri dari objek-object dasar yang mempunyai
hubungan atau relasi antara objec-objec tersebut
E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi oleh isi database.
Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINSLITIES, yang menentukan jumlah entity
yang dpt dikaitkan dengan entity lainnya melalui relationship-set.
RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang
hubungan logic antar data dalam basis data
PERBEDAAN DENGAN OBJECT BASED DATA MODEL
Pada record based data model disamping digunakan untuk menguraikan struktur
logika keseluruhan dari suatu database, juga digunakan untuk menguraikan
implementasi dari system database ( higher level description of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model :
A. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah table, dan
masing -masing table terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique. Model ini
berdasarkan notasi teori himpunan (set theory), yaitu relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel :
– Supllier
– Path (Suku_cadang)
– Delivery (pengiriman)
DESAIN DATABASE
(MODEL RELASIONAL DAN DESKRIPSI ATRIBUT)
4.1. Tujuan desain database.
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan
perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah
satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai
basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapa database dalam
sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data
(database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam
suatu organisasi.
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat
terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database
perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data.
Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redudancy) antara
lain dengan :
a. Normalisasi.
b. Dekomposisi lossless.
Diperlukan jika ada indikasi bahwa tabel yang kita buat tidak baik
(terjadi pengulangan informasi, potensi inkonsistensi data pada operasi
pengubahan, tersembunyinya informasi tertentu) dan diperlukan supaya
jika tabel-tabel yang didekomposisi kita gabungkan kembali dapat
menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi, sehingga diperoleh tabel
yang baik.
c. ERD (Entity Relationship Diagram).
d. Menentukan kardinalitas relasi.
Terdapat beberapa pengertian tentang key sehubungan dengan normalisasi dan
ERD, antara lain :
a. Superkey adalah gugus dari sejumlah atribut entiti yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi obyek secara unik.
b. Candidate key adalah superkey dengan jumlah atribut minimal dan dapat
berdiri sendiri.
c. Primary key adalah superkey yang dipilih oleh desainer atau administrator
basis data.
4.2. Normalisasi.
Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk
mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang
tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan
data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :
a. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
b. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
c. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
d. Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
e. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
f. Project-Join Normal I Form (PJNF).
g. Domain-Key Normal I Form (DKNF).
h. Bentuk Normal V (Fifth Normal Form / 5-NF).
Kegunaan normalisasi :
a. Meminimasi pengulangan informasi.
b. Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.
4.3. Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi
tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.
4.4. Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
a. Memenuhi 1-NF.
b. Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional
terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu
atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.
Rasionalisasi 2-NF :
a. Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
b. Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.
Ketergantungan fungsional dilakukan untuk :
a. StudentID => Student, BirthDate (SC1).
b. CourseID => Course, Credit (SC2).
c. StudentID, CourseID => Grade (SC3, SC3A).
d. Grade => Weight (SC3B).
4.5. Bentuk Normal III (Third Normal Form / 1-NF).
Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
a. Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
b. Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada
atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.
Suatu relasi yang memenuhi 2-Nf dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci
selalu memenuhi 3-NF.
4.6. Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada
pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys).
Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau lebih atribut lain
tergantung secara fungsional.
4.7. Model Hubungan atau Relasi Entiti (Entity Realtionship (E-R) Model).
Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari
himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti.
Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.
Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus atribut.
Contoh gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama, tanggal lahir, NIP,
golongan/pangkat.
Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus entiti
(entity set).
Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota gugus (member of set).
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti pegawai bank, gugus entiti nasabah
bank. Dari beberapa gugus tadi mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi
antara gugus bank dengan gugus nasabah bank.
Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti dibedakan
menjadi :
a. Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.
b. Relasi trio (ternary), yaitu relasi antar 3 gugus entiti.
c. Relasi N-ary, yaitu relasi antar n gugus entiti.
Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota dari dua gugus yang
terlibat (kardinalitas relasi biner) dapat bersifat :
a. Relasi 1-1 (one-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entiti
anggota gugus yang lain.
b. Relasi 1-banyak (one-to-many relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih
entiti anggota gugus yang lain. Sebaliknya satu entiti anggota gugus
yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu entiti anggota gugus
pasangannya.
c. Relasi banyak-1 (many-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih
entiti anggota gugus yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
c. Relasi banyak-1 (many-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih
entiti anggota gugus yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
c. Relasi banyak-1 (many-to-one relationship).
Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih
entiti anggota gugus yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
4.8. Tipe file.
Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi
dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya yaitu sebagai
berikut :
1. File induk (master file).
Didalam aplikasi, file ini merupakan file yang penting. File ini tetap
terus ada selama hidup dari sistem informasi. File induk dapat dibedakan
lagi menjadi :
a. File induk acuan (reference master file), yaitu file induk yang
recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Contoh dari file
ini adalah file daftar gaji, file daftar matakuliah.
b. File induk dinamik (dynamic master file), yaitu file induk yang nilai
dari record-recordnya sering berubah atau sering dimutakhirkan
(updated) sebagai akibat dari suatu transaksi. Contoh file ini adalah file induk
persediaan, file induk langganan dan lain sebagainya.
2. File transaksi (transaction file).
File transaksi disebut juga dengan nama file input (input file).
File ini digunakan untuk merekam data hasil dari suatu transaksi yang
terjadi. Misalnya nilai unit suatu barang dapat diketahui dari file
induk persediaan. File induk ini hanya menunjukkan status unit akhir
dari barang yang dimaksud. Sedang uni akhir ini berasal dari transaksi-
transaksi yang pernah terjadi. Untuk melihat transaksi-transaksi yang
mempengaruhi nilai di file induk, maka dapat dilihat pada file
transaksinya. Contoh file transaksi yang lain adalah file transaksi
penjualan yang berisi data tentang transaksi penjualan yang terjadi.
Biasanya file transaksi memuat rekaman tanggal dari transaksinya yang
menunjukkan kapan transaksi tersebut terjadi.
3. File laporan (report file).
File ini disebut juga dengan file output (output file), yaitu file yang
berisi dengan informasi yang akan ditampilkan. File ini dibuat untuk
mempersiapkan pembuatan suatu laporan dan biasanya dilakukan bila
printer belum siap atau masih digunakan oleh proses yang lain.
4. File sejarah (history file).
File sejarah dibuat judan dengan file arsip (archival file), yaitu file
yang berisi dengan data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi
perlu disimpan untuk keperluan mendatang.
5. File pelindung (backup file).
File pelindung merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di
database pada suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan
atau pelindung bila file database yang aktif rusak atau hilang.
6. File kerja (working file).
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temprorary file)
atau scratch file. File ini dibuat oleh suatu proses program secara
sementara karena memori komputer tidak mecukupi atau untuk menghemat
pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah
selesai.
4.10. Akses dan organisasi file.
Akses file (access file) adalah suatu metode yang menunjukkan bagaimana
suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file.
File dapat diakses dengan dua cara yaitu secara urut (sequential access)
atau secara langsung (direct access atau random access). Metode akses urut
(sequential access method) dilakukan dengan membaca atau menulis suatu
record di file dengan membaca terlebih dahulu mulai dari record pertama,
urut sampai dengan record yang diinginkan. Metode akses langsung (direct
access method) dilakukan dengan cara langung membaca record pada posisinya
di file tanpa membaca dari record pertama terlebih dahulu.
Organisasi file adalah pengaturan dari record secara logika didalam file
dihubungkan satu dengan yang lainnya. File dapat diorganisasikan secara
urut (sequential organization) atau secara acak (random organization).
Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara
terpisah, tetapi biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut
keduanya, yaitu sebagai berikut :
a. File urut (sequential file) merupakan file dengan organisasi urut
(sequential organization) dengan pengaksesan secara urut (sequential
access).
b. File urut berindeks (indexed sequential file) atau sering disebut dengan
ISAM (indexed sequential access method) merupakan file dengan organisasi
urut (sequential organization) dengan pengaksesan secara langsung
(direct access).
c. File akses langsung (direct access file) atau disebut dengan file alamat
langsung (direct address file) merupakan file dengan organisasi acak
(random organization) dengan pengaksesan langsung (direct access).
Organisasi file seperti ini disebut dengan organisasi file tradisional atau
konvensional, karena telah ada sebelum struktur database dikembangkan.
Organisasi file database dapat berbentuk struktur data berjenjang
(hierarchical data structure), struktur data jaringa (network data structure)
dan struktur data hubungan (relational data structure). Struktur data
hubungan merupakan organisasi file database yang terbaru dan mudah dipahami.
Struktur data hubungan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. File dalam bentuk tabel yang persis dengan file urut.
b. Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci, bukan
berdasarkan alamat atau pointer.
Struktur data hubungan makin banyak digunakan pada paket-paket DBMS, seperti
misalnya Dbase, Foxbase, Sql dan sebagainya.
4.11. Langkah-langkah desain database.
Untuk tahap desain database yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
terlebih dahulu file-file yang diperlukan dalam sistem informasi yang
dibangun. File-fila database yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada
desain model yang digambarkan dalam bentuk diagram arus data (DFD).
Langkah-langkah desain database secara umum adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem yang baru.
File yang dibutuhkan dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah
dibuat.
b. Menentukan parameter daru file database.
Setelah file-file yang dibutuhkan telah dapat ditentukan, maka parameter
dari file selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter tersebut, meliputi:
· Tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara (temporary).
· Media dari file : hardisk, disket, pita magnetik, CD.
· Organisasi dari file : fila sequential, random, berindek.
· Field kunci dari file.
Pengertian Field
Field adalah bagian dari table yang merupakan item-item (kolom) dari data.
Field dibagi tiga komponen yaitu :
Nama Field, pada sistem operasi windows boleh dibuat bebas seperti contoh: Nomor Induk, Nama
Pegawai, Golongan, Tgl_lahir, dsb
Tipe Field, Ada beberapa macam tipe dari field.
Properti Field, berfungsi untuk mengatur masukan dan tampilan data.
Beberapa macam tipe dari field, contoh :
1. String: Tipe field untuk data-data string/ character seperti NIP,Nama, Alamat, Golongan, dsb.
2. Number: Tipe field untuk data-data numeric/ angka. Number dapat dipecah beberapa jenis seperti
pada tabel berikut:
Field Size
3. Date/Time: Tipe field untuk data-data
tanggal/jam, seperti : tgl_lahir,TMT, jam
datang,dsb'
4. Currency: Tipe field untuk data yang berhubungan
dengan uang, seperti : Gaji, Bonus, Tunjangan, dsb.
5. Memo: Tipe field untuk data-data memo seperti
keterangan, catatan, dsb.
6. Yes/No: Tipe field untuk data-data yang berisi
hanya peryataan true/false atau Ya/ tidak, seperti
contoh : Lunas, Status, dsb.
7. Autonumber: Tipe field untuk data-data
penomoran otomatis, seperti contoh : Nomor,
Transaction_Id, dsb.
Pengertian Record
Adalah kumpulan elemen-elemen data yang digabungkan menjadi satu kesatuan, masing-nasing elemen data
tersebut dikenal dengan sebutan field. Field data tersebut dapat memiliki tipe data yang sama ataupun
berbeda, walaupun field-field tersebut berada dalam satu kesatuan namun masing-masing field dapat
diakses secara individual.
Pengertian ERD
- ERD (Entity Relationship Diagram) adalah gambaran mengenai berelasinya antarentitas.
- Sistem adalah kumpulan elemen yang setiap elemen memiliki fungsi masing-masing dan secara bersama-
sama mencapai tujuan dari sistem tersebut.
- ‘Kebersama-sama’-an dari sistem di atas dilambangkan dengan saling berelasinya antara satu entitas
dengan entitas lainnya
- Entitas (entity/ entity set), memiliki banyak istilah di dalam ilmu komputer, seperti tabel
(table), berkas (data file), penyimpan data (data store), dan sebagainya
Komponen-komponen ERD
1. Entitas dan Atribut
- Entitas adalah tempat penyimpan data, maka entitas yang digambarkan dalam ERD ini merupakan data
store yang ada di DFD dan akan menjadi file data di komputer
- Entitas adalah suatu objek dan memiliki nama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika objek ini
tidak ada di suatu enterprise (lingkungan tertentu), maka enterprise tersebut tidak dapat berjalan
normal.
- Contoh, entitas ‘MAHASISWA’ harus ada di lingkungan perguruan tinggi, begitu juga dengan entitas
‘DOSEN’, ‘MT_KULIAH’, dan sebagainya
- Di dalam entitas ‘MAHASISWA’ berisi elemen-elemen data (biodata mahasiswa) yang terdiri atas NPM,
NAMA, KELAS, ALAMAT, dan sebagainya. NPM, NAMA, KELAS, dan ALAMAT disebut dengan atribut (field)
- Gambar memperlihatkan bahwa atribut-atribut NPM, NAMA, ALAMAT, dan TGL_LAHIR harus ada di dalam
biodata seorang mahasiswa.
- Atribut-atribut TINGGI_BADAN, dan WARNA_RAMBUT adalah atribut-atribut yang boleh tidak ada di dalam
biodata mahasiswa (karena tidak penting).
- Sedangkan atribut NAMA_DOSEN adalah atribut yang tidak boleh ada di entitas mahasiswa
- Pada akhirnya, entitas ini akan menjadi file data (yang bersifat master file) di dalam komputer.
Master file adalah file utama (yang harus ada, dan sifatnya jarang berubah)
2. Relasi
- Relasi adalah penghubung antara satu entitas (master file) dengan entitas lain di dalam sebuah
sistem komputer. Pada akhirnya, relasi akan menjadi file transaksi (transaction file) di komputer
- Secara kalimat logis, contoh relasi yang terjadi di sebuah perpustakaan adalah : “Anggota meminjam
buku,” atau “Anggota mengembalikan buku.” Dalam hal ini, Anggota dan Buku adalah entitas, meminjam
dan mengembalikan adalah transaksi (relasi antara anggota dan buku).
Pengertian Resource Event Agent (REA)
sumber daya, Acara, Agen (REA) adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali
direkayasa untuk usia komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy
sebagai model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen.
REA adalah model yang populer dalam sistem informasi pengajaran akuntansi (AIS). Tapi ini jarang
terjadi pada praktik bisnis-perusahaan tidak dapat dengan mudah membongkar sistem warisan mereka
untuk memenuhi tuntutan radikal REA's.
Model REA menghilangkan objek akuntansi banyak yang tidak diperlukan dalam usia komputer. Yang paling
terlihat dari ini adalah debit dan kredit-double-entry pembukuan menghilang dalam sistem REA. Banyak
buku besar umum juga menghilang, setidaknya sebagai obyek persisten, - misalnya, piutang atau hutang.
Komputer dapat menghasilkan account tersebut secara real time menggunakan catatan sumber dokumen.
REA memperlakukan sistem akuntansi sebagai representasi virtual bisnis yang sebenarnya. Dengan kata
lain, itu menciptakan objek komputer yang langsung mewakili benda nyata dunia bisnis. Dalam istilah
ilmu komputer, REA adalah suatu ontologi. Objek nyata termasuk dalam model REA adalah:
* Barang, jasa atau uang, yaitu, SUMBER DAYA
* Transaksi bisnis atau perjanjian yang mempengaruhi sumber daya, yaitu, KEJADIAN
* Orang atau badan-badan manusia lain (perusahaan lain, dll), yaitu, AGEN
Ini kontras objek dengan istilah akuntansi konvensional seperti aktiva atau kewajiban, yang kurang
langsung terkait dengan objek dunia nyata. Sebagai contoh, aset akuntansi konvensional seperti
goodwill tidak sumber REA.
Ada model REA terpisah untuk setiap proses bisnis di perusahaan. Sebuah proses bisnis secara kasar
sesuai dengan departemen fungsional, atau fungsi dalam rantai nilai Michael Porter. Contoh dari
proses bisnis akan penjualan, pembelian, konversi atau manufaktur, sumber daya manusia, dan
pendanaan.
Di jantung masing-masing model REA biasanya ada sepasang peristiwa, dihubungkan oleh hubungan
pertukaran, biasanya disebut sebagai hubungan "dualitas". Salah satu peristiwa biasanya merupakan
sumber daya yang diberikan atau hilang, sementara yang lain merupakan sumber daya yang diterima atau
diperoleh. Sebagai contoh, dalam proses penjualan, satu peristiwa akan "penjualan"-di mana barang
diberikan up-dan yang lain akan "penerimaan kas", dimana kas diterima. Kedua peristiwa yang terkait,
yaitu sebuah penerimaan kas terjadi dalam pertukaran untuk penjualan, dan sebaliknya. Hubungan
dualitas dapat lebih kompleks, misalnya, dalam proses manufaktur, maka akan melibatkan lebih dari dua
peristiwa (lihat Dunn et al [2004] untuk contoh.).
REA sistem biasanya dimodelkan sebagai database relasional, meskipun hal ini tidak wajib. Desain
biasanya menggunakan diagram entitas-hubungan. Filosofi dari REA mengacu pada gagasan Pola Desain
dapat digunakan kembali, meskipun pola REA digunakan untuk menggambarkan database daripada program
berorientasi objek, dan sangat berbeda dari 23 pola kanonik dalam buku pola desain asli oleh Gamma et
al. (Yang tidak mengherankan karena Gamma et al. Pola benar-benar penerapan pola untuk berkeliling
kekurangan dalam C + + bukan dari pola desain per se). Penelitian di REA menekankan pola (misalnya,
Hruby et al. 2006). Berikut adalah contoh pola REA dasar:
Pola ini diperluas untuk mencakup komitmen (janji untuk terlibat dalam transaksi, misalnya, seorang
sales order), kebijakan, dan konstruksi. Dunn et al. (2004) memberikan gambaran yang baik pada
tingkat sarjana (untuk jurusan akuntansi), sementara Hruby et al. (2006) adalah sebuah referensi
canggih untuk ilmuwan komputer.
REA pengaruh berkelanjutan terhadap standar electronic commerce ebXML, dengan W. McCarthy secara
aktif terlibat dalam komite standar. Standar XBRL GL bersaing namun adalah bertentangan dengan konsep
REA, karena erat meniru double-entry pembukuan.
CONTOH DIAGRAM REB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar