Jumat, 31 Oktober 2014

Skema antara Client, Server dan Proses

Pendahuluan
Diawal perkembangannya perangkat
komputer adalah barang yang mahal dan mewah.
Pengembangan dan pengoperasiannya rumit dan
terpusat. Namun seiring dengan berjalannya waktu
yang tadinya proses tersentralisasi
dikembangakan menjadi proses terdistribusi
sampai pada end user. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh adanya perkembangano teknologi LAN ( Local
Area Network ) di pertengahan tahun 1980 an.
Dengan LAN sebuah PC dapat melakukan
komunikasi satu dengan lainnya dan dapat saling
berbagi resource baik perangkat keras ataupun
database. LAN mampu memberikan
interkonektivitas yang tidak pernah ada
sebelumnya. Untuk dapat melakukan hal tersebut
dibutuhkan sebuah komputer pemproses yang
memfasilitasi dan melayani proses sharing semua
resource yang ada. Perangkat ini disebut dengan
Server. Untuk melakukan Sharing File biasanya
dibutuhkan sebuah File Server begitu juga untuk
sharing Printer dibutuhkan sebuah Printer Server.
Namun ternyata hal seperti ini belumlah cukup.
Jumlah PC yang bertambah dengan sangat cepat
seiring dengan berkembangnya sebuah
organisasi. Jumlah end user dan client juga
bertambah banyak. Kebutuhan akan perangkat
menjadi bertambah pula, tidak hanya
membutuhkan sebuah printer server, juga
dibutuhkan server-server lainnya seperti server
pengolahan gambar, server pengolahan suara, dan
lainnya. Server-server ini dengan database dan
applikasinya harus dapat diakses oleh beberapa
PC, ataupun diakses oleh sebuah komputer
mainframe melalui sebuah LAN. Sistem seperti ini
disebut Sistem Client Server
Komponen dan Fungsi Sistem Client Server
Gambaran umum konfigurasi Client
Server Dengan
pendekatan Client Server setiap PC dapat
melakukan secara independen sebuah
pemrosesan lokal dan mensharing perangkat
enterprise melalui LAN. Untuk kasus yang lebih
luas kemampuan akses dapat dilakukan melalui
MAN (Metropolitan Area Network ) atau WAN (Wide
Area Network ). Sebuah database dan program
applikasi enterprise misalnya diletakan pada
sebuah server dimana setiap end user dapat
melakukan akses melalui Client Processor, LAN
dan Server.
Host Sistem dan Sistem Client Server
User
User disini adalah end user yang
mengakses client untuk mendapatkan sebuah
layanan. End user bisa saja seorang manager
perusahaan, professional, karyawan di sebuah
perusahaan, atau pelanggan. Ada timbul sedikit
kerancuan. Pelanggan dalam sebuah bisnis atau
perdagangan disebut dengan client , tapi client ini
adalah manusia, jangan dibingungkan dengan
istilah client pada pemrosesan komputer. Dapat
kita katakan sebuah user atau end user adalah
ketika melakukan proses akhir menggunakan
sistem client server.
Gambar 3. Komponen Sistem Client Server
Client
Client dapat berupa sebuah pemproses
yang powerful atau dapat juga berupa terminal tua
dengan kemampuan proses yang terbatas. Secara
mendasar client adalah sebuah PC dengan sistem
operasinya sendiri. Sebagian besar pemrosesan
banyak dilakukan di sebuah server dimana
bagian-bagian dalam lingkup pekerjaannya
ditentukan oleh program komputer, inilah yang
menyebabkan sistem client server berbeda
dengan sistem transaksi tradisional. Sistem client
server memungkinkan sebuah teknologi dan
applikasinya digunakan bersamaan. Applikasi
disini termasuk didalamnya adalah pemroses
pesan seperti e-mail, pemproses file lokal seperti
DBMS untuk browsing dan penghitungan, atau
sharing resource seperti sistem image processing,
sistem optical character, sistem advance grafic
processing, plotter warna, atau sebuah printer.
Perangkat-perangkat ini bisa saja berasal dari
berbagai vendor yang ada. Untuk memfasilitasi
query pemprosesan dari client, sebagian besar
sistem client server menggunkaan Structured
Query Language (SQL) yang merupakan struktur
bahasa tingkat tinggi. SQL dengan database
relationalnya adalah standar de facto untuk
hampir sebagian besar sistem client server. Salah
satu komponen terpenting sistem client server
adalah User Interface (UI), yang digunakan user
untuk berkomunikasi. Bagi user yang seorang
programmer, UI tidak mesti user friendly, tapi
untuk end user yang bukan programmer sangat
dibutuhkan UI yang user friendly. Dibutuhkan
Graphical User Interface (GUI) untuk end user
karena GUI menampilkan grafis untuk melakukan
akses dengan icon-icon tanpa perlu memasukan
perintah pemrograman. Kedepannya GUI tidak
hanya digunakan untuk menggantikan akses
perintah pemprograman tapi juga digunakan
untuk grafik, voice, video, animasi, untuk
selanjutnya menjadi sebuah teminal multimedia.
Network dan Transmisi
Server dan client dapat terkoneksi dengan
sebuah media transmisi. Media transmisi ini
dapat berupa kabel, wireless, atau fiber. Dengan
media ini memungkinkan sebuah perusahaan
untuk melakukan enterprice network lebih besar
dalam sebuah workgroup atau departemen. Untuk
itu dibutuhkan interoperability sebagai contoh
operasi dan pertukaran informasi yang heterogen
melalui berbagai perangkat software dalam
jaringan. Esensinya adalah keterbukaan dalam
melakukan pertukaran baik komponen dan
software yang berasal dari vendor yang berbeda-
beda. Dengan interoperability baik vendor dan
customer akan mendapatkan keuntungan.
Interoperability memberikan dampak pada
arsitektur jaringan. Awal sebuah arsitektur
jaringan adalah SNA namun arsitektur ini bersifar
proprietary dan tidak terbuka dengan vendor
lainnya. Kemudian sebagian besar orang beralih
ke OSI yang di standarkan oleh ISO (International
Standards Organization). OSI banyak di gunakan
di Eropa namun kurang berkembang di Amerika
Serikat. Di Amerika Serikat muncul TCP/IP yang
kemudian di dukung oleh Unix User Group.
Servers
Konektivitas adalah hal yang terpenting
namun bukan satu-satunya faktor untuk
mendapatkan efisiensi dan efektivitas sharing
resource yang dimiliki. Dibutuhkan sebuah
perangkat yang memiliki kemampuan mengontrol
software, menjalankan program applikasi, dan
mengakses database dengan mudah dan cepat.
Untuk itulah diperlukan sebuah Server. Sebuah
Server harus mendukung spesifikasi yang
mendukung resource sharing seperti Network
Server Operating System, Multiple User Interface,
GUI (Graphic User Interface ), dialog oriented cleint
– server languange seperti SQL dan database
arsitektur. Saat ini resuorce bisa tersebar secara
spasial tidak hanya berada dalam batasan sebuah
negara namun sudah antar negara yang
membutuhkan interkoneksi yang tinggi.
Beberapa software dapat diperoleh dari
vendor atau software house. Software tersebut
bisa bersifat mainframe centric (sentral) atau PC
server centric. Namun selain semua hal yang
tersedia pada paket software tersebut tetap
dibutuhkan in house sofware development. Juga
perlu untuk mengintegrasikan sistem client server
dengan sistem informasi yang telah ada dan
menggunakan sistem tersebut tidak hanya
sebagai end user tapi juga bekerja diantara group
end user.
Server melakukan pemprosesan mirip
dengan pemrosesan yang ada disisi client. Namun
ada sedikit perbedaan, biasanya sebuah server
tidak mempunyai User Interface karena didesain
untuk networking, memproses database dan
memproses applikasi. Pembeda antara
pemrosesan client dan server ada pada
tanggungjawab dan fungsi dari pemrosesan yang
dilakukan. Sebagai contoh sebuah server dapat
bertindak sebagai repository dan penyimpanan
informasi dalam kasus pada file server. Tipe dari
Server tergantung pada kebutuhan dan tujuan
sistem. Dalam beberapa kasus sebuah server
harus mampu melakukan multitaskting
(membentuk multi fungsi secara simultan),
menggunakan multiple operating system, lebih
portable, memiliki skalabilitas, dan memiliki waktu
respon yang cepat untuk melakukan
teleprosesing . Dengan kapabilitas seperti itu
menjadikan server memiliki harga yang relatif
mahal. Penyebab mahalnya harga server adalah :
1. Network Management
2. Gateway function termasuk akses
keluar dan e-mail publik
3. Penyimpanan
4. File Sharing
5. Batch processing
6. Bulletin Board access
7. Facsimile transmission
Pemrosesan Database
Beberapa prinsip pemrosesan data pada
server termasuk didalamnya adalah integritas,
sekuriti, dan recovery data. Enterprise data yang
dibutuhkan oleh sebuah perusahaan
membutuhkan sebuah integrasi, pengaksesan
data yang di kendalikan dan kelola dengan securiti
yang baik, dan recovery data dapat dilakukan jika
terjadi kegagalan sistem.
Beberapa data management dilakukan
secara otomatis. Biasanya dilakukan oleh DBMS
yang berada di Server yang mengontrol akses
diantara pemprosesan multiple sistem dan
mengintegrasikan akses data melalui network
management.
Pemrosesan Applikasi
Data digunakan oleh program applikasi
yang mana sebagian besarnya berada di server.
Ada beberapa applikasi client server yang
disediakan oleh vendor. Tools applikasi ini
menjadikan pengembangan sistem client-server
menjadi lebih kompetitif. Pengembangan applikasi
client-server dapat dilakukan dengan beberapa
cara yakni :
1. Fungsi pemprosesan didistribusikan
diantara client dan server. Porsi dari
client dijalankan oleh end user dengan
menggunakan bahasa pemrograman
database seperti SQL yang memberikan
semacam request data dan kemudian
mengekstrak data tersebut dari lokasinya
dimana semua proses tersebut dikontrol
oleh sistem operasi.
2. UI dan GUI menjadi lebih sering
digunakan karena tingkat kemudahan
penggunaan menjadi lebih penting.
3. Digunakannya Advance networking
seperti LAN
4. Code generator juga digunakan,
Metodelogi Objeck Oriented akan
menambah tingkat penggunan.
5. Tools pengembangan seperti SQL
Server, FLOWMARK, Progress, ObjectView,
Oracle menjadi sangat diperlukan
Ketika sebuah applikasi diproses dan
permintaan akan data dilakukan oleh client, maka
hasilnya dikirimkan melalui LAN. Hasil dari
applikasi tersebut dapat saja dilakukan perubahan
bentuk untuk mendapatkan tampilan yang lebih
baik. Semuanya ini dilakukan di sisi client oleh
end user melalui UI (User Interface). Diagram
Applikasi Sistem Client Server
Keuntungan Sistem Client Server
1. Mengurangi tanggung jawab dan biaya
overhead
2. Kontrol biaya operasional dan
pengembangan yang lebih mudah
3. Waktu respon yang lebih baik dalam
pemrosesan.
4. Akses data yang lebih besar bagi
perusahaan. Sistem Client server
mengamankan transaksi data dan
menyimpannya pada server untuk
kemudian dapat di sharing, dimanipulasi,
dianalisa secara lokal.
5. Memungkinkan pendistribusian proses
dari tersentralisasi menjadi desktop
computing
6. Menawarkan kooperatif prosesing
antara individu dan group antar
departemen, geografis dan zona waktu.
7. Rewriting software pada sistem client
server memberikan keuntungan untuk
mendapatkan sistem yang terintegrasi
dan memberikan efisiensi.
8. Menawarkan friendlu interface pada end
user khususnya pada knowledge worker
dan customer.
9. Keterlibatan yang lebih untuk end user
pada implementasi IT.
10. Arsitektur terbuka dan sistem terbuka
memberikan fleksibilitas dalam memilih
konfigurasi hardware yang berbeda,
network, dan DBMS dari berbagai vendor.
Hambatan Implementasi Sistem Client Server
Organisasi
1. Skill personel yang kurang memadai
untuk implementasi sistem client server.
2. Anti perubahan terhadap teknologi
baru.
3. Biaya konversi
4. Membutuhkan koordinasi dan kontrol
yang lebih pada end user.
Teknologi
1. Membutuhkan infrastruktur LAN dan
WAN
2. Skill dan peralatan yang belum
memadai
3. Belum adanya pemahaman dan
pengalaman dalam merencanakan sistem
client server
4. Tidak tersedianya produk dan tools
pengembangan sistem client server
5. Sedikitnya applikasi client server
6. Sedikitnya standar nasional dan
internasional untuk sistem client server.

Sumber : http://
dennycharter.wordpress.com/2008/05/21/
konsep-sistem-client-server/
http://windsaga.blogspot.com/2014/10/antara-clientserver-dan-skema-proses.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar