Sinkronisasi adalah Adalah satu kunci kerja dari komunikasi
data. Transmiter mengirimkan pesan 1 bit pada satu saat melalui medium ke
receiver. Receiver harus menandai awal dan akhir blok dari bit, juga harus
diketahui durasi untuk masing-masing bit sehingga dapat sample lajur dari
timing untuk membaca masing-masing bit (merupakan tugas dari timming).
Contoh : jika ada perbedaan misalkan 1 % (clock receiver 1%
lebih lambat atau lebih cepat daripada clock transmitter), maka pada
pensamplingan pertama akan meleset dari tengah bit dan setelah jumlah waktu
tertentu, akan mengalami error.
Sinkronisasi di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Asynchronous
Untuk
mencegah problem timming dengan tidak mengirim aliran bit panjang yang tidak
putus putusnya. Bit-bit dikirim per-karakter pada setiap waktu yang mana
masing-masing karakter mempunyai panjang 5-8 bit. Timing atau synchronisasi
harus dipertahankan antara tiap karakter; receiver mempunyai kesempatan untuk
men-synchron-kan awal dari tiap karakter baru.
Keterangan gambar 4.1 :
- Idle (biasanya =‟1‟) jika tidak ada karakter yang ditransmisikan dan start bit = “0”, sedangkan jumlah karakter yang ditransmisikan antara 5-8 bit.
- Bit paritas digunakan untuk mendeteksi error, diatur oleh pengirim agar jumlah total „1‟ termasuk bit paritas adalah genap, dan stop bit = „1‟, yang panjangnya 1; 1,5; 2 kali durasi bit pada umumnya
- Komunikasi asinkron adalah sederhana dan murah, tetapi memerlukan overhead dari 2 ke 3 bit per karakter, prosentasi overhead dapat dikurangi dengan mengirimkan blok-blok bit besar antara bit start dan bit stop
2. Synchronous / timing
Lebih efisien, karena blok-blok karakter / bit-bit ditransmisikan tanpa kode start dan stop, tetapi tiap blok blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. Pola-pola ini adalah kontrol informasi.Waktu kedatangan dan keberangkatan untuk masing-masing bit dapat diramalkan. Frame adalah data plus kontrol informasi. Format framenya tergantung dari metode transmisi, yaitu:
1. Transmisi orientasi karakter
- Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan karakter (biasanya 8 bit karakter), frame dimulai dengan 1 atau lebih karakter sinkronisasi. Karakter sinkronisasi biasanya disebut dengan “SYN” yang merupakan bit pattern unik sinyal yang diterima penerima permulaan dari blok.
- Penerima kemudian merubah blok-blok data yang datang oleh karakter SYN dan menerima data sampai karakter postamble (informasi yang terletak pada bagian belakang blok data yang dikirimkan) terlihat dan begitu seterusnya
2. Transmisi bit.
- Blok-blok data dikerjakan sebagai barisan bit-bit, tidak ada data maupun informasi kontrol diperlukan untuk menginter-prestasikan dalam satuan karakter 8 bit
Perbandingan asinkron dan sinkron
- Untuk blok-blok data yang cukup besar, transmisi sinkronisasi jauh lebih efisien daripada asinkron. Transmisi asinkron memerlukan overhead 20 % atau lebih.
- Bila menggunakan transmisi sinkron biasanya lebih kecil dari 1000 bit, yang mengandung 48 bit kontrol informasi (termasuk flag), maka untuk pesan 1000 bit, overheadnya adalah 48 / 1048 X 100% = 4.6%
Contoh Model Sinkronisasi Pada
Komputer
Pada sinkronasi contohnya digunakan pada floopy, artinya
ketika anda menyalin sebuah file ke floopy, perubahan secara fisik langsung
ditulis ke floppy saat anda memberikan perintah copy
Dengan contoh daiatas, opsi ini membuat proses penyalinan ke
floopy mungkin dilakukan jauh setelah perintah copy anda berikan. Hal ini
tidaklah buruk, bahkan terkadang menjadi pilihan, dikarenakan misalnya jika
anda memindahkan floopy tanpa melakukan unmounting terlebih dahulu, file-file
yang disalin mungkin secara fisik belum masuk ke dalam floopy tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar